Program Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA) dengan Program Studi Tadris Bahasa Indonesia di bawah naungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung menjalin kerja sama akademik. Kesepakatan ini ditandai dengan pertemuan resmi yang berlangsung di Ruang Rapat Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Gedung AM UIN SATU pada Senin, 10 Februari 2025, pukul 09.30 WIB.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari kedua institusi, termasuk Ketua Program Studi Tadris Bahasa Indonesia UIN SATU, Dr. Muh. Basuni; Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia UNISMA, Prof. Dr. Hj. Dyah Werdiningsih, M.Pd; serta Wakil Dekan FTIK UIN SATU Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Muhamad Zaini, M.A. Kehadiran para akademisi ini menandakan komitmen kuat dalam memperkuat hubungan kelembagaan antara kedua perguruan tinggi.
Dr. Muh. Basuni membuka pertemuan dengan menyampaikan apresiasi kepada rombongan dari UNISMA. Ia menegaskan bahwa hubungan antara kedua institusi telah lama terjalin erat. “Kami merasa bukan seperti orang baru, tetapi sudah seperti saudara yang telah lama dekat. Banyak alumni kami yang melanjutkan studi di UNISMA, bahkan ada yang pernah bekerja di Unisma,” ujar Dr. Basuni.
Dalam sesi diskusi, Dr. Basuni memaparkan berbagai bentuk kerja sama yang dapat dikembangkan, termasuk perkuliahan tamu, penulisan book chapter, review skripsi, riset bersama, serta seminar akademik. “Jika kuliah tamu dilakukan secara daring, kami siap kapan saja. Namun, jika secara luring, tentu memerlukan koordinasi lebih lanjut,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya implementasi kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi guna meningkatkan mutu akademik kedua institusi.
Sementara itu, Prof. Dr. Hj. Dyah Werdiningsih, M.Pd dari UNISMA menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Ia mengungkapkan kesiapan pihaknya untuk berkolaborasi dalam berbagai bidang akademik maupun kegiatan ilmiah. “Kami sangat terbuka untuk menjalin kerja sama, baik dalam bentuk seminar internasional maupun program akademik lainnya. Selain itu, kami juga siap mendukung karya kreatif para dosen dan mahasiswa,” tutur Prof. Dyah.
Ia juga menyinggung tentang penelitian yang tengah dikembangkan oleh UNISMA terkait ekoteologi. Hasil riset ini telah dituangkan dalam kumpulan puisi dan prosa yang menunjukkan keterkaitan antara isu lingkungan dan nilai-nilai keagamaan. Menurutnya, pendekatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kolaborasi akademik antara kedua institusi dalam bidang sastra dan pendidikan.
Dr. Muhamad Zaini, M.A., selaku Wakil Dekan FTIK UIN SATU Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, juga menyampaikan harapannya agar kerja sama ini berlanjut ke tahap implementasi yang konkret. “Kami berharap ada tindak lanjut di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” katanya.
Ia menekankan bahwa hubungan antara UNISMA dan UIN SATU bukan sekadar kemitraan biasa, melainkan memiliki ikatan yang kuat secara akademik dan historis. “UNISMA bukan kampus lain bagi kami, tetapi seperti kampus sendiri. Banyak pengajar di UIN SATU yang merupakan alumni UNISMA, UIN Malang, maupun Universitas Negeri Malang. Bahkan, Rektor kami dahulu menempuh studi S2 di UNISMA,” ungkap Dr. Zaini.
Selain membahas kerja sama akademik, Dr. Zaini juga memperkenalkan program unggulan UIN SATU, yaitu Madrasah Diniyah (Madin), yang tergabung dalam Ma’had. Program ini dikhususkan bagi mahasiswa semester pertama dan kedua untuk memperdalam pemahaman keislaman.
“Mahasiswa dapat memilih level pembelajaran dalam program Madin, mulai dari Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) hingga kemampuan menulis kitab kuning,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa program ini berlandaskan konsep Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan mendukung moderasi beragama yang dicanangkan Kementerian Agama.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan kedua institusi dapat memperkuat sinergi dalam pengembangan akademik dan penelitian, serta memberikan kontribusi yang lebih luas bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia.