Universitas Islam Malang mengukuhkan guru besar bidang pendidikan inklusif, yaitu Prof. Dr. Drs. Luluk Sri Agus Praseyoningsih, M.Pd. Pengukuhan dosen Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ini diselenggarakan di Hall Gusdur, Gedung Ali bin Abi Tholib lantai 7.
Bunda Luluk, begitu para mahasiswa memanggilnya, merupakan dosen LLDIKTI wilayah 7 sejak 1991. Prof Luluk telah mengabdi di Unisma sejak 1990 dan menjabat sebagai kajur, dekan hingga kepala LPPM.
Prof. Luluk membacakan pidato pengukuhan guru besar yang berjudul “Inovasi pembelajaran dan teknologi bantu (asistif) untuk mahasiswa bekebutuhan khusus (MBK) dalam bidang pendidikan bahasa dalam kajian teoritik dan empirik”.
Pendidikan inklusif menjadi kebutuhan kemajemukan masyarakat indonesia dari suku, agama dan karakteristiknya. Nilai agama dan UU mengamanatkan untuk pendidikan inklusi bagi penyandang disabilitas.
Prof. H. Maskuri, M.Si mengaku ikut berbahagia dalam pengukuhan guru besar ini, Guru Besar Pendidikan Agama Islam mengaku mendapat bimbingan dari Prof. Luluk ketika beliau menjadi Kepala LPPM Unisma.
Apresiasi dbesar disampaikan oleh Prof. Maskuri, M.Si telah mengisi ruang keilmuan dalam bidang pendidikan inklusif. Rektor Unisma tersebut menyatakan bahwa untuk mahasiswa berkebutuhan khusus telah diterapkan di Unisma didukung fasilitas yang ada.
Prof. Dr. Dyah Sawitri, SE., MM turut hadir dan mengucapkan selamat atas perolehan guru besar Prof Luluk. Kepala LLDIKTI Wilayah 7 menyampaikan peluang pengajuan guru besar dan lektor kepala. Rektor Univertas Gajayana ini berharap kesempatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dr. Mochtar Data, M.Pd sebagai sekretaris dewan pembina diamanahi oleh prof. Tholchah Hasan untuk memanfaatkan potensi guru besar di Unisma. Semoga pencapaian profesor bidang ilm pendidikan bahasa dan sastra Indonesia ini menjadi penguat Unisma ke depan. (AL/PPS)