Universitas Islam Malang mengukuhkan dua guru besar bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu Prof. Dr. Dyah Werdiningsih, M.Pd. dan Prof. Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, MP.  Bidang Ilmu Hortikultura. Keduanya dikukuhkan oleh Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, M.Si. Pengukuhan ini diselenggarakan di Hall Gusdur, Gedung Ali bin Abi Tholib lantai 7.

Dalam hal ini Prof. Dr. Dyah Werdiningsih, M.Pd. menyampaikan, setiap dosen punya kesempatan yang sama menjadi Guru Besar. Butuh ketekunan dan tanggung jawab yang besar. Terutama dalam menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sebagai insan perguruan tinggi hendaknya mengerjakan tanggung jawab semaksimal mungkin. Salah satunya tugas penelitian.

Dari hasil penelitian dan publikasi akan  berimplikasi pada kemajuan institusi kampus.

“Jabatan Guru Besar ini hasil dari ketekunan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas Tridharma Perguruan Tinggi. Semua dosen punya kesempatan yang sama,” katanya.

Dalam acara Pengukuhan Guru Besar hari ini, Prof Dyah menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Mencintai Bumi Melalui Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) Berwawasan Ekoliterasi.

“Judul tersebut merupakan refleksi pemikiran saya sebagai insan pembelajar berdasarkan hasil penelitian bidang inovasi pembelajaran BSI,” ujarnya.

Dia berharap dari orasi yang akan disampaikannya itu dapat meningkatkan pemahaman dan kepedulian akan pentingnya dunia pendidikan dalam berkontribusi pada upaya meningkatkan pemahaman, kesadaran, sikap, dan perilaku positif siswa terhadap upaya pelestarian lingkungan. Khususnya melalui pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, sekaligus mendorong peningkatan upaya komprehensif untuk mengurangi risiko dari ancaman bagi keberlanjutan ekosistem global dan kehidupan manusia.

“Pendidikan lingkungan sangat penting. Banyak ayat dalam Alquran yang mengingatkan untuk tidak merusak lingkungan. Dan Allah menegaskan bahwa selama ini kerusakan yang terjadi di bumi karena ulah dari manusia sendiri. Maka pembelajaran lingkungan di sekolah merupakan wujud dari syukur dan ketaatan kita pada perintah Allah,” pungkasnya.